Orang tua gue pernah
ngajarin kata-kata bijak ke gue, kayak “Tak kenal maka tak sayang”. Karena gue
termasuk anak yang sholeh, maka engga ada salahnya nurutin kata orang tua. Oke,
perkenalan dulu, nama gue Galih Liantony, mahasiswa di perguruan tinggi negri
di Banten. Dan gue jomblo. Gue emang ‘belum’ dapet pacar, pacar dimana dia
support gue; gue support dia; kita saling support, kayak cheerleaders yang
kasih support buat pemain basketnya. Ini bukan kode. Sebelum gue lebih jauh ngebuka
cara pemikiran "ParaJomblo" yang dramatis, yang kadang bikin kuping
gue tuli, mata mau copot keluar, juga otak yang mau keluar dari sarangnya,
gara-gara kegalauan mereka. Kegalauan mereka bisa dibilang kayak cerita FTV; labil,
lebay!
Mulai sekarang tarik
omongan kalian yang sering mengejek atau mencaci bahkan menghina kami (ParaJomblo) yang menurut kalian jauh dari kebahagiaan. Karena dengan tulisan ini, ParaJomblo bisa
terangkat pola pikirnya dan menjalankan kehidupannya dengan tenang, tanpa
minder lagi.
Jeeeeennngggg jeeeennnnngggg….!!!!!!
Engga habis pikir sama pola pikir
jomblo-jomblo zaman sekarang. Santai aja men, lo jomblo engga bakal bikin lo
melarat-sekarat-keparat kok. Gue masih bingung sama ParaJomblo yang update
tweet tentang “galau karena gak punya pacar”, dengan harapan ParaJomblo lainnya
bisa liat tweet dia terus bisa kenalan lebih jauh dengan ParaJomblo lainnya. Ya
gue tau itu sebuah #kode dan hasil dari #kode itu adalah peka, iya "ke-peka-an".
Nah kalo dia peka sih enak, kalo engga?!! *tiduran di rel*
Banyak yang bilang
jomblo itu sepi. Nih gue kasih penjelasan sedikit. Jomblo sepi yaa wajar. Karen
ague lahir diantara jomblo yang berkualitas,
hape gak pernah sepi, gimana engga kece badai cetar membahana, inbox isinya
provider semua. *tahan napas* Nah kalo yang berpacaran masih sepi aja? Mmm
patut dicurigai. OHYAA! Nih ada lagi yang perlu kalian ketahui… Saat
relationship kalian dari jomblo ke berpacaran, sudah berapa teman di akun
twitter kalian yang unfollow kalian? Atau followers kalian kadang suka
berkurang dengan sendirinya karena hubungan kalian sudah berpacaran atau tidak
berpredikat jomblo lagi. Pernahkah merasakan hal absurd seperti itu? Mungkin
diantara temen-temen kita ada juga yang engga suka sama hubungan kita, engga
suka kalo kita memberi perhatian lebih di twitter.
Ada juga yang engga ngerasain momen absurd
kayak begitu, mungkin kamu kurang eksis,
jadi pola pikir mereka seperti ini mungkin: “Ngapain
juga diurusin orang kayak gitu, cantik/ganteng juga ngga. Mau pacaran di Time Line
kek, di warung pojok kek, engga peduli! Mau unfollow juga kasian, udah engga
eksis, jelek pula. Yasudahlaayaa..”. Pro dan Kontra di kehidupan ini selalu
ada, contohnya Presiden kita Bpk. Susilo Bambang Yudhoyono. Beliau orang nomor
satu di Indonesia, pemimpin yang bijaksana dan beribawa, tapi apa semua orang
suka dengan beliau? Tentu saja tidak, kawan.
Jomblo
itu lebih berkualitas dibanding yang berpacaran!
ü Poin pertama, engga
usahlah kalian capek-capek bikin kode untuk si Pacar, toh dia engga pernah
peka? Sekalinya peka, emang pernah ngikutin kemauan kamu? Engga akan! Mending
jomblo, free, gak pernah nyusun kerangka puisi cinta yang puitis, kata-kata
romantis, sebuah kode yang cukup……. mmm amis!
ü Poin kedua, anak
muda zaman sekarang, bangun tidur yang pertama dia lakukan tidak lain tidak
bukan adalah…., pegang handphone!
Buat kalian ParaJomblo setiap bangun subuh ngga usah cek handphone segala deh. Bangun tidur, berdiri, ambil wudhu, lalu
tunaikan solat. Sekiranya ada sms paling dari provider. *engga jadi wudhu*
ü Orang pacaran itu
semua moment tanggal harus mereka
inget, kalo seandainya salah satu dari mereka LUPA, bisa-bisa perang dunia ke
III bakalan terjadi. Agak ribet sih sama peraturan yang mereka buat. Yang harus
mereka inget itu, kayak: Tanggal pertama mereka jadian, mereka ketemu, mereka
duduk bareng, pertama mereka ke café bareng,
pertama mereka ngenalin sahabat mereka satu per satu, pertama mereka
anniversary, pertama mereka suap-suapan pake sendok semen, pertama mereka
kentut dimuka umum, pertama mereka... Yaa pokoknya gitudeh, ribet. Tapi ParaJomblo
jangan mau kalah. Nih tanggal yang harus kalian inget: Tanggal lahir kalian,
tanggal lahir orang tua kalian tentunya, tanggal dimana kalian Failed Anniversary dengan mantan kalian,
dan tanggal dimana mantan kalian ngundang kalian ke acara pernikahan dia. Mmm..
Iya, udah itu aja cukup. CUKUUUUUUPPP!!!! (Poin ini Inspirasi dari Raditya Dika)
ü Jomblo itu lebih
bisa bereksplorasi tentang bakat yang dia punya, tanpa ada yang ngebatasin. Kadang masalah support aja yang kurang, tapi support bukan dari pasangan kita
aja, teman dan sahabat atau orang tua kita sendiri misalnya.
ü Jomblo itu bisa
lebih ngurangin dosa yang mestinya engga kita lakukan, misalnya: Kalian jauh
dari predikat Su’udzan terhadap sesama umat manusia. Coba kita lihat dari sisi
orang yang “berpacaran”, kita sering berprasangka buruk terhadap pasangan,
padahal kita tidak mengerti apa maksud si pasangan menuduh kita yang engga-engga.
Kadang tuduhan dan cacian menjadi meriam yang sudah biasa dilakukan orang yang
pacaran.
Hey wake up, hey! Jalani Hidup
Seperti Air Mengalir, sebuah kalimat mutiara yang terdengar indah dan
berfilosofi tinggi. Benar sekali, jika kita ingin menikmati hidup seperti air
mengalir maka kita akan menemukan sebuah kenikmatan yang luar biasa. Di arus
deras kita ngikut, di arus pelan kita ngikut, ada jurang kita tinggal ikut
jatuh dan melanjutkan jalannya sesuai jalur air mengalir. Jadikan
jomblo itu life style kalian,
sekiranya kalian punya rencana untuk sendiri dulu atau engga mau yang namanya kena pahit percintaan.
Tapi, cinta tanpa rasa pahit, asam, manis itu kurang sedap. Ya kita ibaratkan
kayak makanan aja.
Sudah cukup bukti
bahwa Jomblo itu tidak sehina yang kalian pikirkan. ParaJomblo sekarang dagu
kalian bisa kalian angkat sedikit ke atas dan dua lengan kalian lipat di perut.
Gaya tersebut mencerminkan orang yang acuh, namun keacuhan tersebutlah membuat kalian
jauh dari predikat GALAU. Yeeeeeeeaaaaaa
yeeeeeeeeeeaaaaa….!!! *nyalain kembang api*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar